Rabu, 28 November 2012

Nyulam yuukkkk.....

Diposting oleh amik pada May 9, '08 6:06 AM

Ini nih kegiatan yang paling mba Acih sukai... Soalnya dia merasa yang paling pintar nyulam se RW. He..he..

Tapi memang bikinannya itu rajin juga sih... aku saja kalah rajin dengannya.

Sebenarnya dulu mba Acih belajar dariku, sewaktu ada kesempatan belajar sulam timbul di salah satu perguruan tinggi swasta di kotaku.

Karena pendengaran dan penglihatannya kurang, maka aku belajar sekaligus menjadi guru untuk mba Acih.

Nah, pada saat mba Acih sedang tidak stabil (emosional), cara kami (aku dan adik) untuk mengalihkan perhatiannya adalah dengan pura-pura lupa(menjadi tidak bisa sama sekali) menyulam, jadi kami minta mba Acih yang mengajari kami.

Seneng banget tuh dia menjadi guru bagi kami. Dan menjadi guru besar untuk anak didik adikku. Soalnya dia minta setelah dia mengajari kami, kami harus membantu dia mengajari anak didik kami.

Sebenarnya, sebelum kami blajar di salah satu perguruan swasta tersebut, kami sudah mengumpulkan beberapa buku menyulam.

Ternyata, mba Acih membaca-baca sendiri dan mulai belajar lewat buku-buku tersebut. Hasilnya...diluar dugaan kami, mba Acih mambu menelaah isi buku itu dengan baik, dan dia mampu membuat sulaman sesuai dengan buku.

Wah...saya kalah beberapa poin nih dari mba Acih..he..he..

Seperti hari -hari sebelumnya, pada saat-saat tidak sedang les, anak-anak akan kembali lagi ke rumah kami untuk belajar prakarya.

Kami tidak pernah bermaksud menarik bayaran ke mereka untuk ilmu yang telah kami salurkan ke mereka. Karena kami sudah sangat berterimakasih ke mereka, mereka mau berkumpul dengan kami dan mau "ngemong" mba Acih.

Kami juga berharap ilmu yang kami salurkan akan bermanfaat bagi mereka.

Lihat saja gaya mba Acih mengajari dan mengawasi anak-anak, seperti ahlinya saja ya? Memang ahli sih..he..he..

Sulamannya rajin,perpaduan warnanya juga lumayan bagus.

Tapi yang paling dia tidak PD dengan hasil kerjanya adalah, menggambar pola. Jadi tiap akan menyulam, mba Acih selalu minta digambarkan ke kami, bahkan ke anak-anak.

Curangnya, tiap kali kami disuruh menggambar pola, pasti dicari celah utk dikoreksi, yang tidak simetrislah (kurang 1mili kanan/kiri/atas/bawah), kurang tebal atau terlalu tebal, bahkan kurang satu titik pun dia marah.

Tapi pada saat anak-anak (baca:sahabat mba Acih) yang menggambar pola sulamannya, dipuji puji terus, padahal mereka menggambar tidak memakai aturan simetris atau tebal tipisnya.

Untuk menyenangkan hati mereka, hasil dari sulaman mereka aku bikinkan pigura dari kardus bekas yang dibungkus kertas. Mereka menghias sendiri piguranya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar