Ide
ini muncul waktu saya diminta tolong oleh anak tetangga saya yang duduk
di bangku SMP, namanya Benti. Saat itu disekolahnya akan diadakan
pameran karya mereka dari kelas 1 s-d 3 SMP. Dan Benti diberi tugas
sebagai seksi dekorasi juga sebagai penyeleksi karya. Selain
karya yang lama yang telah mereka buat, mereka juga diberi tugas untuk
menambah karya lagi, dalam bentuk apapun. (Pernah saya singgung di
postingan saya sebelumnya,di tag kakakspecialQ) Mungkin karena adik Benti adalah anak didik (les) adik saya, dan Benti tahu persis bagaimana adiknya mendapatkan banyak ilmu prakarya(kreasi) selagi main setelah selesai les di rumah saya, maka Benti langsung inget kami, saya dan adik. Dan munculah beberapa kreasi dadakan untuk itu. Salah satunya, memanfaatkan klaras dan
Seperti yang sudah-sudah, berkumpul dengan anak kecil adalah cara terbaik kami untuk "momong" mba Acih, maka kami manfaatkan karya ini untuk mengisi waktu berkumpul dengan mereka.
Selain waktu terisi lebih berguna, juga mendidik anak-anak menjadi lebih kreative, bisa kerja team, mempunyai solideritas tinggi, bertanggung jawab, dan masih banyak manfaat yang lain.
Mereka bisa membagi tugas, saling bantu, mengeluarkan ide dan kreativitas mereka.
Tapi ada hal yang tidak kami duga sebelumnya, ternyata Mba Acih jadi cemburu, karena mereka tidak belajar ke Mba Acih. Mereka belajarnya ke kami.
Mba Acih sendiri tidak mau belajar, padahal membuat kotak adalah lebih mudah dari menyulam dan membuat kruistik.
Hanya
dengan menempelkan klaras ke kotak (yang telah kami bikin sebelumnya)
dan menempelkan beberapa bunga kering untuk hiasannya, jadilah kotak
tersebut menjadi lebih cantik.Padahal sebelumnya Mba Acih dengan semangat 45 ikut juga mencari klaras dan bunga kering utk hiasannya.
Mungkin karena yang membuat kotak adalah kami, bukan anak-anak.
Sebenarnya ada 3 orang, tapi yang satu sedang pulang untuk maksi. Yang ada hanya Elen (adik Benti) dan Muna
