Senin, 26 November 2012

Kisah Sesendok Madu

Diposting oleh amik di MP pada Apr 11, '08 1:47 AM 
Alkisah, pada suatu ketika seorang raja ingin menguji kesadaran warga kotanya.
Raja memerintahkan agar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan membawa sesendok madu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan
di puncak bukit di tengah
kota.

Seluruh warga
kota memahami benar perintah tersebut dan menyatakan kesediaan
mereka untuk melaksanakannya.

Tetapi, dalam pikiran seorang warga
kota, Fulan; terlintas cara untuk mengelak
perintah tersebut.
"Aku akan membawa sesendok penuh, tapi bukan madu. Aku akan membawa air.
Kegelapan malam akan melindungiku dari pandangan mata orang lain. Sesendok air tidak
akan mempengaruhi isi bejana yang kelak akan diisi madu oleh seluruh warga
kota."

Tibalah waktu yang ditetapkan. Apa kemudian yang terjadi?
Bejana itu ternyata seluruhnya berisi penuh dengan air!
Rupanya seluruh warga
kota berpikiran sama dengan si Fulan.
Mereka mengharapkan warga
kota yang lain membawa madu sambil membebaskan diri
dari tanggung jawab.

Kisah simbolik ini sering terjadi dalam berbagai kehidupan masyarakat.
Idealnya memang bahwa seseorang harus memulai dari dirinya sendiri disertai dengan
pembuktian yang nyata, baru kemudian melibatkan pengikut-pengikutny a.

Katakanlah (hai Muhammad), inilah jalanku. Aku mengajak ke jalan Allah disertai dengan pembuktian yang nyata. Aku bersama orang-orang yang mengikutiku (QS Yuusuf; 12:108)

Berperang atau berjuang di jalan Allah tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri,
dan bangkitkanlah semangat orang-orang mukmin (pengikut-pengikutm u) (QS An Nisaa'; 4:84)

Perhatikanlah kata-kata : "tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri".

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : "Mulailah dari dirimu sendiri, kemudian susulkanlah keluargamu"

Setiap orang menurut Beliau adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Memimpin diri sendiri dahulu, kemudian memberi contoh ke yang lain. Berarti setiap orang harus harus tampil terlebih dulu.

Sikap mental yang seperti ini akan menyebabkan bejana sang raja akan penuh dengan
madu, bukan air, apalagi racun.

( Sumber: Lentera Hati, M Quraish Shihab )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar