Senin, 26 November 2012

Teruslah Berkarya

Diposting oleh amik di MP  pada Apr 25, '08 2:11 AM 
Jangan berhenti bergerak. Terus dan teruslah bergerak..berkarya..berkreasi.
Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuan anda. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa anda tak akan pernah bisa berhenti.

Meski anda berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak anda mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah.

Bekerja bukan hanya untuk meraih sesuatu. Bekerja memberi kebahagiaan diri. Itulah yang diharapkan oleh alam dari anda.

Bergerak..berkarya..berkreasi..membuat hidup lebih terasa berarti. Disaat bahagia, disaat sedih, gerak, karya dan kreasi bisa menjadi sahabat anda.

Bergerak bisa dalam bentuk apa saja. Membereskan rumah, memasak, bertukang, bekerja, senam, bermain musik, membaca, menulis, belajar apa saja, ikuti kajian, silaturahmi, dan masih banyak lagi.
Bergerak menghilangkan kekosongan, perasaan bosan, kebodohan.

Bergerak tidak hanya menghasilkan ujud benda, tapi kepuasan, ilmu, nilai lebih dalam diri, dan percaya atau tidak..bergerak termasuk cara melatih otak utk lebih cerdas.

Bergerak membuat kita lebih inovatife, kreative, smart, dan cerdas. Ba
gaimana tidak, tubuh kita, otak kita, perasaan kita, waktu kita akan termanage, terasah dan terlatih utk menjadi inovatife, kreative, smart, dan cerdas.

Tidak memandang apakah dia mempunyai bakat, keahlian, pintar mempunyai daya tangkap yang tinggi.

Jangan pernah percaya bahwa bakat, keahlian dan kepintaran itu berasal dari bawaan orok. Bakat, keahlian dan kepintaran bisa diperoleh dengan bergerak, latihan yang terus menerus, mengasahnya waktu demi waktu.


Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini. Jangan berhenti berkarya atau anda segera menjadi tua dan tak berguna.

Jangan lupa, niatkan setiap gerak dengan ibadah, lakukan sesuai syari'at, dan seimbangkan gerak untuk duniawi serta akhirat.

Dari Amirul Mu’minin, (Abu Hafsh atau Umar bin Khottob rodiyallohu’anhu) dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu’alaihi wassalam bersabda: ’Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang berhijrah karena Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena (untuk mendapatkan) dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya).’” (Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim bin Mughiroh bin Bardizbah Al-Bukhori dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusairy An-Naisabury di dalam kedua kitab mereka yang merupakan kitab paling shahih diantara kitab-kitab hadits)[1]
Kedudukan Hadits
Materi hadits pertama ini merupakan pokok agama. Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Ada Tiga hadits yang merupakan poros agama, yaitu hadits Úmar, hadits Aísyah, dan hadits Nu’man bin Basyir.” Perkataan Imam Ahmad rahimahullah tersebut dapat dijelaskan bahwa perbuatan seorang mukallaf bertumpu pada melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Inilah halal dan haram. Dan diantara halal dan haram tersebut ada yang mustabihat (hadits Nu’man bin Basyir). Untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan dibutuhkan niat yang benar (hadits Úmar), dan harus sesuai dengan tuntunan syariát (hadits Aísyah).


Tahukah Anda ?!!

Di usia 25 tahun, ia di pecat dari ketentaraan, selain itu ia telah dipermalukan, patah semangat, tanpa harapan, tanpa uang. Di ujung semua itu, ia berniat bunuh diri dengan meloncat dari sebuah jembatan.

Namun sebelum niat  tersebut terjadi, seorang teman datang dan membujuknya untuk membatalkan niat tersebut. Sang pemuda pun membatalkan bunuh diri dan memulai hidup baru.

Hanya dalam waktu setahun setelah rencana bunuh diri itu, ia berhasil meniti kembali karir militernya yang telah hancur dan berhasil menjadi jenderal termuda dalam Dinas Ketentaraan Perancis. Kemenangan besar dapatdicapainya justru saat ia memimpin prajurit-prajurit lelah yang kelaparan (dimasa inilah ia berkata "prajurit berjalan di atas perutnya"). Di kemudian hari ia menaklukan seluruh Eropa, Ia adalah

Napoleon Bonaparte
Sebagian dinukil dari MOTIVASI NET. Ir. Andi Muzaki,SH,MT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar